Jumat, 28 Oktober 2011

TUGAS MICE

1. Merencanakan ruang sidang atau pertemuan untuk para peserta meeting dalam acara "regional Scientific Meeting". Yang pertama saya lakukan adalah menentukan layout ruangan. Layout ruangan yang sesuai untuk meeting ini adalah Conference Style seperti gambar berikut


Mengapa saya memilih layout seperti itu karena menurut saya yang paling pas untuk meeting kali ini. Masing-masing delegasi yang ikut dalam meeting ini dapat diberikan identitas berupa bendera kecil yang dipasang di meja dan papan nama bertuliskan masing-masing asal negaranya. Dan tidak lupa juga di masing-masing meja tersebut di lengkapi dengan alat tulis seperti note dan pena. Dan tidak lupa juga sangat dibutuhkan audio visual yang memadai. Seperti mike yang dipasang untuk masing-masing delegasi agar mudah dalam menyampaikan pendapat, tidak lupa juga dipasangkan pada masing-masing meja pemimpin rapat yang berada di depan. Untuk pemimpin rapat kita menyediakan pula podium yang ketinggiannya telah disesuaikan. Screen dan LCD yang di pasang di sisi kiri, tengah dan sisi kanan para peserta. Karena susunan meja tersebut di bagi menjadi tiga sisi. Di masing-masing meja disediakan air mineral untuk para peserta. Serta di luar ruang meeting di sediakan makanan ringan, minuman seperti teh dan kopi untuk coffee break. Lalu untuk keperluan para delegasi yang terbagi menjadi empat komite, kami menyediakan juga ruangan untuk masing-masing komite mengadakan rapat yang disediakan oleh Hotel Mulia, seperti pada gambar berikut ini 



2. AKOMODASI UNTUK PARA PESERTA
       Karena SLCC ini terletak di jakarta Selatan, maka Hotel Mulia Senayan dapat dijadikan tempat untuk menginap para peserta meeting. Karena hotel tersebut adalah hotel bintang 5 yang berada di Jakarta Selatan. Selain itu di butuhkan juga shuttle buss untuk mengantar para peserta meeting dari penjemputan di bandara ke hotel, maupun dari hotel ke tempat meeting. Untuk Food and Beverage, kami memberikan fasilitas breakfast, Lunch dan Dinner. Untuk Lunch, kami menyediakan di tempat konferensi yaitu SLCC, dan untuk Dinner kami memerlukan ballroom berkapasitas 150 orang. Pada saat pertama datang para peserta harus didata untuk mengetahui jika ada peserta yang meminta permintaan khusus, seperti para peserta yang vegetarian atau ada alergi tertentu pada makanan ataupun peserta yang sedang melakukan diet..Untuk makanan setiap harinya dapat di rubah-rubah. Tema makanan yang disediakan di usahakan agar mengikuti selera peserta. Untuk kegiatan-kegiatan rekreasi para istri ataupun sekertasris peserta dapat diadakan kegiatan seperti shopping ke pusat perbelanjaan terkenal di daerah Jakarta atau bisa diadakan kegiatan membatik di Hotel, karena menurut saya kegiatan tersebut dapat menarik minat terhadap kebudayaan Indonesia.

3. KEGIATAN MENARIK UNTUK PARA PESERTA
      *Mengadakan Cocktail Reception di malam terakhir para peserta konferensi sebagai tanda ucapan terima kasih karena telah mempercayakan kami sebagai tempat Meeting. Dan di hari terakhir kami akan mengadakan tour ke tempat-tempat yang menarik bagi mereka. Seperti diadakannya outbond di Kebun Raya Bogor. karena menurut survei para delegasi yang berasal dari luar tersebut sangat menyenangi kegiatan yang berhubungan dengan alam.


Minggu, 23 Oktober 2011

Tugas Online

Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis padakomputer.
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi sub unit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapaitujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan mengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah : penghematan waktu (time saving), biaya (cost saving), peningkatan efektivitas (effectiveness), pengembangan teknologi (technology development) dan pengembangan personel (staff development).
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Skema Sistem Informasi Berbasis Komputer di organisasi,dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems). Merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
2. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) dan Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work Systems) Kedua sistem ini bekerja pada level knowledge. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk transformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) seperti word processing, spreadsheets, presentasi.
3.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
Sistem ini hampir sama dengan Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem ini bermula dari Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System). Sistem yang mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Juga menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, serta dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
6.Sistem Ahli (Expert System) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegent)
Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset kecerdasan buatan adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli yang disebut juga dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan sistem pendukung keputusan (decision support systems), sistem ini meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus.
7.Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support Systems) dan Sistem Kerja Kolaborasi Dukungan Komputer (Computer-Support Collaborative Work Systems). Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems (DSS) menjadi suatu solusinya.
8. Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems). Sistem tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh Sistem Pengolahan Transaksi. Sistem ini membantu para eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.


GOLONGAN SPESIALIS INFORMASI

Para spesialis informasi adalah Adalah pegawai organisasi yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer.
Istilah spesialis informasi digunakan untuk menggambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer,untuk mengambarkan pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara system berbasis komputer. Ada lima golongan utama spesialis informasi, yaitu:
·         Analis sistem (system analyst)
- Pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.
- Bekerjasama dengan pemakai untuk mengembangkan sistem sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pemakai. Oleh karena itu analis sistem biasanya menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh pemakai.
- Bekerjasama dengan spesialis informasi lainnya untuk menterjemahkan kebutuhan pemakai dari sisi teknis.
·         Pengelola basis data (database administratot/DBA)
- Basis data: kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengumpulan kembali.
- Pengelola basis data adalah orang yang bertugas membangun dan mengelola basis data.
- Bekerjasama dengan analis sistem membangun basis data sesuai dgn kebutuhan pemakai.
·         Spesialis jaringan (networks specialist)
- Adalah orang yang bekerja membangun jaringan untuk menghubungkan sumber daya komputer yang tersebar.
- Bekerjasama dengan analis sistem membangun jaringan sesuai dgn kebutuhan pemakai.
·         Programmer
- Adalah orang yang membuat kode instruksiinstruksi sehingga memungkinkan pemakai dapat menggunakan sistem sesuai dengan keinginannya.
- Bekerjasama dengan analis sistem (terutama dokumen yang disusun analis) untuk membangun perangkat lunak sesuai dgn kebutuhan pemakai
·         Operator
- End User Computer : pemakai yg menggunakan produk akhir suatu sistem berbasis komputer
- Muncul karena :
1. Meningkatnya pengetahuan ttg komputer
2. Perangkat keras (h/w) semakin murah
3. Perangkat lunak (s/w) semakin mudah dijumpai
Analis sistem bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang sekarang ada. Analis sistem adalah pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.
Pengelola database bekerja sama dengan pemakai dan analis sistem menciptakan database yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai. Setelah database diciptakan, pengelola database mengelola sumber daya yang penting ini.
Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar. Spesialis jaringan menggabungkan keahlian bidang computer dan telekomunikasi. Gerakan baru dari spesialis jaringan, yang disebut webmaster, memiliki keahlian khusus dalam menggunakan World Wide Web.
Programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan computer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
Operator menangani peralatan komputer berskla besar seperti komputer mainframe dan komputer mini. Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.


PENGERTIAN CBIS

Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sehubungan dengan itu Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sebenarnya Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Program Studi Sistem Informasi mengajarkan landasan ilmu pengetahuan dan penerapan Teknologi Informasi dalam suatu organisasi. Terkait hal tersebut, kurikulum Program Studi Sistem Informasi bersifat khas karena dibangun di atas 3 (tiga) bidang yaitu: komputer, manajemen dan bisnis. Dengan demikian selama perkuliahan, mahasiswa akan dibekali dengan berbagai kompetensi di ketiga bidang tersebut agar mereka mampu memberikan solusi terkait Sistem Informasi/Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Untuk memberikan kompetensi di bidang komputer, mahasiswa dibekali dengan kemampuan antara lain: pemrograman, jaringan komputer, basis data, pengembangan software, dsb. Oleh karena itu kemampuan manajemen mahasiswa diasah melalui kuliah antara lain: prinsip-prinsip manajemen, manajemen sistem informasi, manajemen proyek, dsb.
Di samping itu, di dalam proses belajar-mengajarnya, dikembangkan pula berbagai kemampuan soft skills, yakni kemampuan-kemampuan dalam berkomunikasi, bekerja dalam tim (kelompok), menulis karya ilmiah, berpikir kreatif dan inovatif serta memiliki etika profesi. Jadi kemampuan-kemampuan tersebut menyatu di dalam kurikulum Program Studi Sistem Informasi dan dibangun melalui tugas-tugas kelompok, presentasi, diskusi, kerja praktek ke dunia industri atau bisnis, dan lain-lain

PERAN SPESIALIS INFORMASI TERHADAP PENGEMBANGAN CBIS

End User Computing (EUC) :
A. Definisi
UEC adalah pengembangan seluruh atau sebagian
sistem berbasis kompute oleh pemakai (user).
B. EUC berkembang karena 4 (empat) alasan :
1. Meningkatnya Pengetahuan tentang Komputer.
2. Antrian Jasa Informasi.
3. Perangkat Keras yang Murah.
4. Perangkat Lunak Jadi.
Peran Spesialis Informasi dalam EUC
1. Spesialisasi & user bersama-sama mengembangkan sistem.
2. Spesialisasi informasi akan melaksanakan peran konsultasi.

Gambar:
Rantai Komunikasi End User Computing
End User dikelompokkan menjadi empat golongan berdasarkan kemampuan komputer yang dimiliki yaitu:
1. Pemakai akhir tingkat menu.
2. Pemakai akhir tingkat perintah.
3. Pemakai akhir tingkat programmer.
4. Personil pendukung fungsional.
Manfaat EUC :
1. Pemindahan beban kerja.
2. Mengurangi kesenjangan komunikasi antar user dan spesialisasi informasi.
Resiko EUC :
1. Sistem yang buruk sasarannya.
2. Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya.
3. Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien.
4. Hilangnya integrasi data.
5. Hilangnya keamanan.
6. Hilangnya pengendalian.
Mencapai CBIS :
Dalam beberapa hal, tiap subsistem dari CBIS menyerupai suatu organisme hipup-lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan akhirnya mati. Proses evolusioner ini disebut siklus kehidupan sistem (system life cycle – SLC), yang terdiri dari tahapan2 :
1. Perencanaan.
2. Analisis.
3. Rancangan.
4. Penerapan.
5. Penggunaan.


Gambar: Pola Lingkaran Siklus Hidup Sistem
Penerapan CBIS :
1. Yang mengelola CBIS adalah manajer dari unit organisasional dimana komputer tersebut diterapkan.
2. Manajer yang merencanakan siklus hidup dan mengatur spesialis informasi yang terlibat











Tugas ke 4

TUJUAN KEAMANAN INFORMASI


Keberadaan dari suatu informasi itu sangat penting. Untuk itu dibutuhkan keamanan yang bisa menjaga sebuah informasi tersebut agar setiap informasi bisa tepat pada sasaran.Keamanan dari sebuah informasi juga perlu untuk melindungi informasi tersebut dari orang-orang yang tidak memiliki otoritas. Sebuah contohnya yaitu informasi suatu perusahaan yang ingin melaksanakan kenaikan gaji bagi karyawannya. Informasi tersebut harus tetap terjaga kerahasiaannya sebelum Surat Keputusan keluar. Jika tidak, maka akan menimbulkan keributan karyawan yang menuntut kenaikan gaji, bahkan bisa sampai terjadi demo jika informasi tersebut sudah bocor dan tidak terlaksana.

Seorang manager memang membutuhkan informasi yang tepat dan akurat. Sebab informasi itu adalah dasar bagi seorang manager dalam mengambil suatu keputusan. Oleh sebab itu informasi sangatlah penting.
Suatu informasi jika tidak aman, bukan tidak mungkin informasi tersebut di manipulasi.Maka sebaiknya informasi di pasang sistem keamanan.

Tahapan-tahapan dalam mengamankan informasi :
1. Memasang Security System agar sistem tersebut tidak bocor pada orang-orang yng tidak memiliki otoritas.
2. Menjaga informasi tersebut tetap pada tempatnya. Maksudnya yaitu apabila orang-orang yang mengetahui informasi tersebut tidak diperkenankan untuk menyebarluaskannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Untuk sistem keamanan yang lainnya dapat dipasang anti virus agar informasi tersebut tetap terjaga dengan aman.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Tugas 3

Langkah Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif solusi untuk suatu masalah. Dalam pengambilan keputusan, masalah adalah suatu kondisiyang tidak sesuiai dengan yang di harapkan. 
Jenis-jenis keputusan :
Terdapat beberapa jenis keputusan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan keputusan yang harus di ambil oleh level manajemen diperusahaan jenis keputusan terdiri dari :
1. Keputusan strategis yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
2. Keputusan taktis adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah
3. Keputusan operasional adalah keputusan yang dibuat oleh tingkatyan manajemen yang paling bawah.

Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah :
1. Keputusan terprogram. Keputusan ini terkait dengan kebiasaan, aturn, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti.
2. Keputusan tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram ini adalah keputusan yang tidak mempunyai, suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat diprediksi.
3. Keputusan tidak terstruktur disebut tidak terstruktur karena tidak diketahui pemecahannya karena ketidakjelasan masalahnya.

Pada sebuah perusahaan keputusan tidak terstruktur banyak berhubungan dengan manajer tingkat atas karena biasanya dibutuhkan sebuah keputusan yang tidak terduga, dan dibutuhkan pengambilan secara cepat. biasanya keputusan ini di ambil dan hanya dapat dilakukan oleh manajer tingkat atas. biasanya ini terjadi pada masalah yang jarang terjadi, atau mungkin baru kali itu terjadi. karena manajer tingkat atas yang memiliki kemampuan di bidangnya dan yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan dan juga bertanggung jawab penuh atas keputusan yang diambilnya.

Sedangkan untuk keputusan terstruktur biasa berhubungan dengan manajer bawah karena biasanya ini tidak diperlukan pengambilan keputusan yang bersifat dadakan. biasanya keputusan ini yang berkaitan dengan prosedur, kebiasaan dan aturan. sehingga sudah sering terjadi, jadi tidak diperlukan turun tangan dari manajer atas.




Tugas 2

Pengelolaan Sistem Informasi

Informasi harus dikelola dengan baik dan benar oleh para tingkatan manager karena hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk atau jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level managementnya.




Piramida perusahaan membagi manajemen pengambil keputusan menjadi tiga tingkatan: top manager (TM), middle manager (MM), dan lower manager (LM). Sebagai tingkatan tertinggi, jenis pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang TM biasanya yang bersifat strategis, dalam arti kata untuk keperluan perencanaan jangka panjang dan penentuan target-target perusahan yang harus dicapai beserta metodenya. Sementara MM akan menterjemahkan target strategis yang ditetapkan ke dalam periode-periode jangka menengah yang pelaksanaanya harus terbukti efisien dan efektif, terutama dalam melakukan manajemen kontrol. LM selanjutnya akan mengimplementasikannya dalam aktivitas sehari-hari sesuai dengan prosedur dan target jangka pendek yang telah ditentukan. Untuk menunjang manajemen dalam proses pengambilan keputusan yang berkualitas, data mengenai banyak hal diperlukan untuk diolah menjadi informasi. Karakteristik informasi yang diperlukan atau relevan untuk masing-masing level manajemen punberbeda. Setidak-tidaknya ada enam dimensi yang harus diperhatikan oleh para praktisi teknologi informasi yang ingin membangun sistem informasi bagi para pengambil keputusan. 

Informasi yang dibutuhkan oleh seorang TM biasanya bersumber dari hal-hal yang berada di luar perusahaan (eksternal) yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi jalannya bisnis. Contohnya adalah keadaan pasar (market), kecenderungan ekonomi (trend), gejala-gejala sosial masyarakat, kedatangan para pesaing baru, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya. Bagi seorang MM, informasi eksternal maupun internal dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Contoh informasi dari luar perusahaan yang dibutuhkan adalah mengenai jenis-jenis bahan mentah atau bahan baku beserta kualitas dan harganya, teknologi baru penunjang penciptaan produk atau jasa, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh informasi internal yang dibutuhkan adalah seperti stok barang di gudang, service level kepada pelanggan, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan LM yang lebih membutuhkan informasi berkaitan dengan internal perusahaan, seperti utang pelanggan yang telat dibayar, pesanan yang belum dikirim,ketersediaan sumber daya manusia untuk produksi, dan lain sebagainya. 

Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan.
Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
1.    Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.
2.    Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3.    Penugasan tanggung jawab tertentu
Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya.

Controlling
Controlling atau pengawasan adl penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dgn yg telah ditetapkan.




Sabtu, 01 Oktober 2011

Karakteristik Sistem Informasi

Karakteristik Sistem :
1. Mempunyai Komponen
    Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah               jadi ataupun output. Komponen ini bisa subsistem dari sebuah sistem. Contoh kasus dalam bahasan ini yaitu menghitung total pembayaran dan menghitung pengurangan.
2. Mempunyai Batasan
    Penggambaran dalam suatu element/ unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem. Contoh kasus dalam bahasan ini yaitu Hanya pada sistem penggajian saja, Tidak pada sistem lain.
3. Mempunyai Lingkungan
    Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap sesuatu sistem. Contoh kasus dalam bahasan ini yaitu Sistem kehadiran, sistem penyetoran gaji ke Bank.
4. Mempunyai Penghubung/antar muka (Interface)
    Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi. Contoh kasus dalam bahasan ini yaitu mencocokan kartu gaji dengan pegawai dan menyortir cek pembayaran menurut department.
5. Mempunyai Masukan (Input)
    Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. Contoh kasus dalam bahasan ini yaitu Kartu gaji.
6. Mempunyai pengolahan (Processing)
    Suatu cara yang dilakukan dalam pengolahan data-data masukan.
7. Mempunyai Keluaran (Output)
    Sumber daya atau produk (Informasi, Laporan, Dokumen, Tampilan di layar komputer,barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. Contoh kasus dalam bahasan ini yaitu Cek Gaji.
8. Mempunyai Sasaran dan Tujuan
9. Mempunyai Kendali (Control)
10. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)